Setelah berjalan 15 tahun Phalie Studio telah menghadirkan lulusan yang bergerak di dunia fashion, namun ada juga yang masih melanjutkan sekolah fashionnya di luar. Kami mengumpulkan komentar-komentar yang mungkin bisa menjadi masukkan bagus buat anda.
Coba simak komentar-komentar mereka!
Kezia Anne: Pertama mau belajar di Phalie Studio karena tertarik buat belajar fashion. tapi ga bisa gambar dan ga ngerti bikin baju sama sekali. Pas masuk ternyata guru gurunya ramah bgt. bersedia buat ngajarin kita dari 0 banget. Tapi wagelaaaseh PR nya banyak sekali, bikin tugas (PR) disuruh 10-20 gambar. Cuma what can you say, “practice makes perfect” dan ya lumayan terbukti perkembangan aku dalam menggambar cukup pesat. Akhir-akhir ini sudah jarang gambar lagi sih jadi harus sering latian lagi karena kelasnya semi private jadi cukup enak ngikutin sesuai program kita, dengan belajar di phalie studio banyak pengalaman juga ikut volenteer di Jakarta Fashion Week dan dapat undangan nonton runway show ternama. overall cukup seneng bisa belajar di phalie studio.
Fe Huang: Tidak berlebihan kalau saya mengatakan Phalie Studio berperan penting atas apa yang telah saya kerjakan selama ini di bidang fashion dan art. Saya mulai belajar fashion design dengan Ms. Patricia 17 tahun yang lalu, yaitu pada tahun 2000. Saat itu saya adalah seorang yang pendiam dan pemalu, kepercayaan diri yang rendah dan selalu ragu-ragu dalam bertindak. Dengan metode pengajaran step-by-step yang terstruktur, ternyata saya akhirnya bisa menggambar anatomi tubuh dengan baik dan akhirnya dapat membuat gambar cantik. Saya juga mempelajari teori warna, dimana ternyata menjadi sangat penting untuk pekerjaan saya di masa datang.
Kalau hanya dibilang belajar, rasanya kurang ya. Karena hubungan dengan pengajar tidak hanya kita menerima teori, tapi kita diajak bertukar pikiran, kita juga diajak mengembangkan ide kami, mengubah pola pikir kami menjadi lebih luas. Saya merasa diajarkan untuk lebih peka dalam melihat dunia di luar dunia saya sehari-hari. Peka terhadap bentuk dan warna yang selama ini menurut saya ya memang sudah adanya begitu.
Ide-ide saya yang menurut saya cupu sekalipun, bisa dikembangkan demikian rupa menjadi sesuatu yang luar biasa menurut ukuran saya. Yang membawa saya menjadi finalis untuk kategori busana dan aksesoris dalam salah satu lomba mode cukup bergengsi pada tahun 2004. Dukungan dari Phalie Studio besar sekali pada saat itu. Ms. Patricia dengan sabar membimbing dan membuat saya menjadi percaya diri dan membuka diri juga dalam berdiskusi dengan siapapun.
Setelah lomba tersebut, saya mulai menekuni lebih serius dunia fashion. Saya mengambil program dengan project yang lebih rumit, yang mengajarkan saya belajar bertanggung jawab atas hasil karya saya. Dengan bekal tersebut, saya akhirnya membuat tas dengan label ‘After Midnite Bag’ bersama partner saya. Apa yang saya dapat di Phalie Studio benar-benar berguna pada saat saya mengembangkan label kami tersebut.
Pada tahun 2008, kami akhirnya dengan berat hati menutup label kami, karena kesibukan masing-masing. Kemudian saya membuat usaha sangjitan dengan konsep sangjit with style, yang menggabungkan sisi tradisional dan modern. Dan lagi-lagi, apa yang saya pelajari di Phalie Studio, tentunya saya tuangkan di dalam usaha saya yang baru ini. Dari membuat design, teori warna, mengatur waktu, membuat perhitungan harga, semuanya sangat membantu usaha saya.
Saya sekarang wiraswata yang bergerak di bidang sangjit dan hampers dengan label ‘Faye Gift Shop’ dan ‘Faye Gift Shop Hampers’. Belajar fashion design tidak melulu harus menjadi seorang fashion designer. Saya mengikuti passion saya dan mengerjakan apa yang saya inginkan. Semua produk yang saya hasilkan, memiliki konsep dan karakter saya. Hal yang diajarkan di Phalie Studio yang menurut saya paling penting adalah menerapkan karakter saya pada produk saya.
Phalie Studio bukan saja sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai komunitas yang saling mendukung antar alumni. Teori mungkin penting, tapi interaksi positif dengan sesama pecinta dan pekerja seni lebih penting. Dan didukung dengan pengayoman dari Ms. Patricia dan Pak Firman, membuat Phalie Studio bagaikan rumah lain yang selalu saya rindukan.
M.V. Lydia: Halo teman-teman, nama saya Lydia, sekarang saya sudah memiliki label MVL by MVLydia yang sudah berjalan selama 1.5 tahun. Saya belajar di Phalie Studio 10 tahun yang lalu, dan alasannya adalah ibuku ingin melihat apakah Fashion Design itu passionku atau hanya sekedar mimpi lewat. Selain itu Phalie Studio memiliki program yang fleksibel, berhubung saat itu saya masih duduk di bangku SMP dan bisa ikutan kursus hanya saat liburan sekolah dan ingin mengikuti kelas Fashion Design (FD) saja. That’s all, and there was no ‘Hei! Tex Saverio is an alumni here’ or anything during that time, especially in 2007, so I’ll be very honest here.
Seorang guru pernah bilang pada saya, “Sekolah bagus itu bermula dari guru yang bagus, bukan namanya.”
Kalimat itu lekat di Phalie Studio, yang dulu saya hanyalah seorang pemimpi Fashion saat awal masuk di sana, tapi karena guru-gurunya, Miss Patricia dan Pak Firman, sekarang aku menjadi pekerja Fashion. Berhubung saya masih kecil saat mulai di sana, saya mengalami sedikit kesulitan untuk menyerap pelajarannya, tapi karena guru-gurunya sabar, membuat kelas menjadi enjoyable, dan selalu mempush saya untuk berkembang terus, even I was shocked with my own progress, saya menetapkan Fashion sebagai tujuan impianku. Setelah itu, setiap libur sekolah, saya selalu menjadi murid langganan Phalie Studio, dari ikut Fashion Design dan belajar pola, hingga saya masuk ke perguruan tinggi jurusan Fashion Design 3 tahun setelahnya.
Pelajaran di Phalie Studio membantu banyak di saat saya di perguruan tinggi, sehingga saya tidak kagok mengikuti pelajarannya. Trust me, if you are unlucky, you will find impatient tutors there.
Tetapi saya tidak dibiarkan good-bye-farewell oleh Miss Patricia meski sudah 7 tahun saya sudah selesai belajar di sana, Beliau justru membantu saya banyak saat saya lulus kuliah, even until I can call myself a designer. Beliau mengajak saya untuk ikutan SAMASAMA, sebuah forum yang beranggotakan teman-teman yang memiliki fashion label, dimana kami bisa belajar satu sama lain bersama-sama. Selain itu, saya juga bisa membantu desain, which I was pushed to designing clothing with different style than the usual ‘me’ (trust me, I’m trying to mastering it), dan research di Indonesia Trend Forecasting.
That’s all from me. Thank you
I hope my review is helpful to you. Cheers!
Write a comment: